Rabu, 05 September 2012

John Stephen Akhwari


Suatu petang di bulan oktober 1968 sekelompok penonton yang enggan beranjak tetap tinggal di stadion Olimpiade mexico city untuk menonton para pelari marathon olimpiade sampai digaris finish. Lebih dari satu jam sebelumnya, Mamo wolde dari Etiopia telah memenangi perlombaan dengan sambutan sorak sorai para penonton, tetapi sementara para penonton itu menunggu pelari terakhir, hari mulai dingin dan gelap.
Tampaknya para pelari terakhir telah habis, jadi penonton lain yang masih tinggal mulai bubar dan meninggalkan stadion, saat mereka mendengar sirine dan peluit polisi dari gerbang marathon menuju stadion. Dan sementara setiap orang menonton, seorang pelari memasuki putaran terakhir dari lomba lari 42 km. orang itu John stephen akhwari dari Tanzania. Sementara ia berlari diatas lintasan 400 meter, orang dapat menyaksikan bahwa kakinya dibalut dan berdarah. Ia telah terjatuh dan terluka selama perlombaan itu, tetapi ia tidak mau menghentikan perlombaannya. Orang-orang yang masih tinggal di stadion itu bangkit dan bertepuk tangan sampai ia memasuki garis finish. 


Ketika pelari itu berjalan terpincang-pincang, ia ditanya mengapa ia tidak mau berhenti dalam keadaan terluka seperti itu sementara ia telah kehilangan peluang untuk memenangkan sebuah medali. “Negara saya tidak mengutus saya ke Mexico city untuk memulai perlombaan, “ ia menjawab . “saya diutus untuk mengakhiri perlombaan

Akhwari memandang jauh melampaui rasa sakit pada saat itu dan memantapkan pandangannya pada gambaran besar mengapa ia berada di sana. Sementara anda menempuh perjalanan kesuksesan, ingatlah selalu bahwa tujuan anda adalah mengakhiri perlombaaan ini, berusaha sebaik-baiknya dengan menggunakan semua kemampuan yang anda miliki.

“JADILAH LEBIH SEKEDAR SEORANG PELARI HARI INI.

JADILAH ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI GARIS FINISH”


___ Your Road Map for Success__


Tidak ada komentar:

Posting Komentar